Rabu, 26 Januari 2011

Genk Cinta, Cinta Genk --- Scene 1

Yesterday is History, Tomorrow is Mistery (kata ini pertama kali saya baca di buku pembukaan profil Angkatan Laut Republik Indonesia tahun 2005). Ya, seberapapun jeleknya seseorang, kesempatan untuk berubah selalu ada dan berada di sampingnya mengikuti kejelekannya.



Waktu SMA, saya bergabung secara alamiah dengan 4 genk (yang saya ingat). Genk 1 adalah Genk Hura-hura, anggotanya adalah orang-orang yang punya visi petualang, ada 9 orang anggota tetap, 5 putra, 4 putri. Genk ini khusus mendedikasikan waktunya untuk jalan-jalan dan liburan ke tempat berbeda tiap ada kesempatan. Sampai sekarang pun setiap tahun masiih menjalankan ritual pasca lebaran, mengunjungi tempat yang berbeda-beda di kota yang berbeda. pernah ke Purwodadi naik mobil VW Combi, mantap. Tapi yang paling menyebalkan dari perjalanan yang pernah kami lakukan adalah ketika mencari ikan bakar di Pantai Kartini Jepara ternyata sampai berjam-jam tidak ketemu yang pas, akhirnya kami pulang ke Kudus dan makan di Pasar Kliwon, yang jarak tempuhnya cuma 50 detik jalan kaki dari rumah saya...

Genk 2 adalah Genk OSIS, orang-orang menyebutnya seperti itu. 16 orang pengurus inti OSIS berkumpul hampir setiap hari selama 1 tahun, dan “feel” itu masih terbawa sampai sekarang dan bahkan kami sempat punya permainan “mengejar matasapi”, kami yang cowok bersembilan orang lomba lari memutari letter U lantai 2 SMA kami dengan suasana kompetisi yang hangat. Majemuknya tipe 9 putra didampingi 7 putri ini membuat saya lebih tahu arti perbedaan dan melatih musyawarah mufakat, karena keputusan yang kita ambil tidak pernah berasal dari voting. Teman-teman saya sering menyebut saya "pembangkang" karena hampir selalu berbeda pendapat dengan pembina OSIS yang menurut saya (menurut teman-teman juga begitu) kontroversial. Mungkin bedanya, teman saya mampu menyimpan hingga terus ditahan, kalau saya, saya serang langsung.

Genk 3 adalah genk Pramuka, Jodhipati-Candrasari tepatnya. Saat saya SMA, pramuka bukan ekstrakurikuler  wajib. Meskipun ambalan kami selalu ditawari pihak sekolah untuk menjadi ekstrakurikuler wajib, tapi kami menolak. Kami lebih senang punya 10 ekor singa daripada 1000 ekor kambing. Kekuatan kekeluargaan kami (alumni, dewan ambalan, maupun anggotanya) sangat kuat. Ada salah satu dari 19 prinsip yang kami pegang yaitu “Kita berambalan untuk bersatu, bersaudara, dan berkarya”. Di sini pramuka adalah “STPDN mini”, kami dilatih fisik dan mental dengan cara-cara yang boleh dibilang ekstrim dan radikal. Tapi itu semua membuat kami menjadi lebih “ganas”. Kegiatan ambalan kami dipisah antara Jodhi (putra) dan Candra (putri) meskipun beberapa hal  disatukan. Kami diposisikan Candra adalah adik Jodhi, yang membuat Jodhi harus mengawal pulang Candra kalau sampai lebih dari jam 7 malem. 16 Jodhipati dan 13 Candrasari, itulah skuad kami.

Genk keempat mungkin bisa dibilang bener2 genk dalam arti sempit. Kata “genk” sering diartikan negatif oleh banyak orang, terkesan serem, suka hura-hura, suka cari masalah, berantem, kumpul-kumpul nggak jelas atau yang lain yang lebih parah. Genk “Hitam”, dulu kami menyebutnya begitu, tapi hanya kami yang tahu nama itu, setelah itu, tak ada nama untuk genk ini. Kami lebih sering menyebut dengan “kene” (bahasa jawa: artinya “kita”). Sempat tempur dengan tingkat 3 saat kami tingkat 1, ini membuat nama kami ‘ditakuti’. Kelas 2 lagi-lagi tempur dengan tingkat 3, dan ketika tingkat 3 kami berprinsip “jangan ganggu macan yang sedang tidur”, selama mereka tidak membangunkan kami, kami tak akan menggigit. Saya masih ingat benar ketika tingkat 2 kami hampir menghilangkan nyawa orang hanya karena sebab yang lucu, olahraga. Penyebab utamanya bukan karena olahraganya, tapi karena pihak “lawan” mencoba mengeroyok salah satu anggota kami. Pemikiran pendek dan instan, menggunakan kekuatan fisik untuk meraih tujuan, mengedepankan teman di atas yang lain, menghormati yang berbeda agama, hilangnya rasa takut saat bermaksiat, dan banyak hal lain yang menjadikan saya juga belajar sangat banyak dari sini. Sekarang, justru genk inilah yang sangat luar biasa. Luar biasa…luar biasa…luar biasa…. (akan diceritakan khusus)

1 komentar:

  1. critamu yg satu ini sdh qbc berkali2 omQ, tapi tetep suka. Mengorek kembali memori ketika SMA. Masa2 paling joss lah..

    Hahaha...

    BalasHapus