Dalam mitologi Yunani, ada suatu saat dimana negeri
bernama Thebes, negeri yang didirikan seorang bernama Cadmus, sedang dilanda
kengerian yang hebat. Siapapun yang akan masuk negeri itu, harus berhadapan
dengan Sphinx (makhluk berbentuk singa bersayap, tapi wajah dan tubuhnya
seperti wanita). Sphinx menghalangi siapa saja yang akan masuk dan memberikan
sebuah teka-teki, bagi siapa yang menjawab dengan benar maka orang itu akan
diberikan jalan untuk masuk Thebes, tapi jika menjawab dengan salah maka orang
itu akan dibunuh oleh Sphinx. Sudah banyak tak terkira korban Sphinx.
Suatu saat seorang bernama Oedipus, seorang anak
raja yang pergi meninggalkan negerinya, menuju Thebes dan mau tak mau bertemu
dengan Sphinx. Teka-teki pun dilontarkan Sphinx, “Makhluk apakah yang berjalan
dengan empat kaki di pagi hari, dua kaki di siang hari, dan tiga kaki di sore
hari?”. “Manusia”, jawab Oedipus. “ketika bayi dia berjalan merangkak dengan
kedua tangan dan kakinya, ketika dewasa dia berjalan dengan kedua kakinya, dan
ketika masa tua dia berjalan dengan dua kaki tetapi menggunakan tongkat.”
Jawabannya benar, dan monster Sphinx entah kenapa, kemudian membunuh dirinya
sendiri. Rakyat Thebes selamat.
Ya, itulah manusia, dia akan berubah. Tak ada
manusia yang tak berubah. Dan perubahan yang pasti adalah yang dikatakan
Oedipus tadi, kecuali dihentikan kematian. Sama dengan kehidupan kita
sehari-hari, seakan lupa bahwa manusia pasti berubah, pertanyaan selalu sama
terlontar kepada kita. Saat kita kecil, kita ditanya “cita-citanya apa nak?”,
saat menginjak SD, kita ditanya mau SMP mana, begitu pula saat SMP. Ketika
sudah menginjak SMA, kita ditanya mau kuliah dimana, sudah kuliah kita ditanya
kapan lulus, saat sudah lulus kita ditanya mau bekerja dimana, dan saat sudah
bekerja kita ditanya sudah punya pacar atau belum? Kapan menikah?. Sudah
menikah, kita ditanya kapan punya anak, sudah punya anak, kita ditanya kapan
punya rumah, mobil dan sebagainya. Capek.
Rukayyatu Fatahu Umar, penghafal Al Qur’an
dari Nigeria berusia 3 tahun
Cleopatra Stratan, penyanyi Rumania, dibayar per
lagu Rp 125 juta di usia 4 tahun
Cameron Johnson, pengusaha yang di usia 12 tahun
omsetnya sudah mencapai Rp500 Miliar
Mark Zuckeberg 26 tahun jadi Person of the Year,
menciptakan facebook umur 20 tahun,
Alia Sabur meraih Profesor Doktor termuda di dunia
umur 22 tahun,
Jason Kidd 10 kali masuk all star NBA, usia 37
tahun baru meraih juara NBA pertamanya,
Bill Gates jadi orang terkaya dunia di usia 41
tahun,
Albert Einstein meraih nobel fisika di usianya yang
menginjak 42 tahun,
Taikichiro Mori, orang terkaya versi Forbes tahun
1991 mulai berbisnis di usia 55 tahun,
Colonel Harland Sanders pada usia 65 tahun baru
mulai usaha KFC,
Ronald Reagan, salah satu Presiden AS paling
terkenal, menjadi presiden usia 70 tahun.
Umur manusia memang terus bertambah tua, tapi
sampai dimana dia mencapai kesuksesan religi, finansial, prestise, ataupun
tahta tak ada batasannya. Fakta di atas menunjukkan bagaimana orang dengan usia
berbeda mampu menghasilkan sesuatu yang sama-sama luar biasanya, tanpa batasan
usia. Pertanyaan klise pada kita tak akan muncul kembali menghantui kita,
karena kita punya rasa dan cara sendiri meraih kesuksesan apapun dalam hidup
kita. Dan rasa pesimis atas keterbatasan usia kita tak akan pernah muncul,
karena kita tahu kita masih ada tenggat waktu hingga saat-saat akhir hayat
kita.
“Harapan hanya mati dalam kematian, dan harapan
selalu hidup dalam kehidupan”
Terus berjuang dan optimis kawan….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar