Rabu, 19 Oktober 2011

Kerajaan Sugih Nagari (1) : Raja bukanlah Rajaku

Di gugusan pulau di belahan dunia selatan, lahirlah sebuah kerajaan baru bernama Kerajaan Sugih Nagari. Dengan jutaan rakyat, Sugih Nagari punya lebih dari 3.000 pengabdi kerajaan. Dulu memang kerajaan ini tak bernama Sugih Nagari, tapi atas kehendak penguasan Langit Hijau Dewi Myan Lui, kerajaan ini didirikan dan ditunjuklah seorang raja bernama Raja Yonta. Kenyataan bahwa Raja Yonta pernah digodog di sebuah tempat mencari ilmu dunia yang tersohor di dunia bernama Darvhar, Planet Amey Rica.

Kerajaan Sugih Nagari memiliki daerah kekuasaan hingga 10.000 pulau. Istana Raja sendiri berada di Pulau Zawa. Luasnya kekuasaan Sugih Nagari bisa terlihat dari lama perjalanan dari pulau terbarat sampai paling timur yang memakan perjalanan lebih dari 7 hari menggunakan kapal laut, atau bisa ditempuh 8 jam menggunakan Durga (sebuah besi yang mampu terbang dengan kecepatan tinggi). Seperti Planet Amey Rica, Raja Yonta membagi kerajaannya menjadi 17 kerajaan kecil yang disebut Nagari.

Di Istana Raja, 10 Patih siap membantu Raja Yonta melayani rakyat. Dan apabila sewaktu-waktu Raja Yonta dipanggil Dewi Myan Lui, 10 patih ini berperan besar untuk menyiapkan segala sesuatunya.

Meskipun sudah lebih dari 60 purnama, tapi banyak abdi kerajaan yang mengeluhkan kepemimpinan Raja Yonta. Raja Yonta pernah marah besar, hanya karena teman berburunya, yang merupakan abdi kerajaan, dipindahkan ke luar Pulau Zawa untuk membantu Nagari. Padahal abdi kerajaan di Sugih Nagari memang harus selalu berotasi tak hanya Pulau Zawa demi sebuah keadilan dan kesehatan sistim Sumber Daya Manusia.

Raja Yonta memang sangat menyukai berburu, maka dua minggu sekali Raja Yonta selalu menyempatkan berburu di pagi hari. Tapi ada yang mengganjal dengan kesukaannya itu. Ketika berburu, Raja Yonta tak pernah mau kalah. Salah satu abdi kerajaan yang punya kemampuan berburu di atas rata-rata diwajibkan kalah kalau melawan Raja Yonta. Karena Raja Yonta punya kekuasaan semacam hak veto untuk memindahkan abdi kerajaan ke pulau-pulau terpencil, para abdi kerajaan pun terpaksa harus mengikuti kemauan Raja, “harus kalah ketika lomba berburu dengan Raja”.

Pernah juga suatu ketika Raja Yonta dan permaisuri sedang menunggang kereta emasnya, tiba-tiba ada kuda yang menyalip kereta emasnya dalam posisi hampir nyrempet. Sang Permaisuri tiba-tiba berkata, “Suamiku, andaikan itu abdi kerajaan Sugih Nagari, pecat saja dia, mengganggu jalan kita saja!”. Sang Raja pun hanya tersenyum dan mengangguk-angguk setuju.

Raja Yonta tak tinggal di istana, dia tinggal di perkampungan Sang Permaisuri. Setiap pagi, Raja berangkat sebelum matahari benar-benar terbit sehingga bisa sampai di Istana saat abdi negara juga sudah berada di Istana. Dari perkampungan Sang Permaisuri ke Istana, Raja Yonta harus melewati jalan yang diharuskan membayar sekeping perak setiap kali lewat, yang digunakan membangun jalan yang lebih luas untuk rakyat. Tapi bukan namanya Raja Yonta kalau tak menonjolkan kedudukannya. Raja Yonta tak pernah mau membayar, dan malah meminta kebebasan untuk melewati jalan tersebut, karena dia adalah Raja.

Kecerdasan Raja dalam mengatasi masalah perselisihan antar kerajaan dan memberikan petunjuk untuk kebaikan Langit Hijau memang diakui Dewi Myan Lui sangat luar biasa. Tapi kalau tidak merubah perangainya, Raja Yonta tak akan dicintai abdi kerajaan maupun rakyat biasa. Abdi kerajaan dan rakyat membutuhkan raja yang sederhana tapi cerdas, bukan yang ekslusif dan bermental feodal. Sudah banyak yang mengeluhkan hal ini, baik abdi kerajaan maupun rakyat sendiri. Tapi kekuasaan Raja Yonta yang secara semu adalah tak terbatas, membuat para abdi kerajaan hanya bisa nrimo sambil berdo’a, semoga Dewi Myan Lui cepat mengganti Raja Yonta, atau Raja Yonta sakit-sakitan dan tak bisa melanjutkan memimpin kerajaan, atau yang paling ekstrim, semoga Raja Yonta segera dipertemukan dengan penciptaNya agar segera diingatkan akan sikap-sikapnya.

2 komentar:

  1. Bhahahaha... Kacau lah. Klo misalnya aq jadi bagian dari Kerajaan ini omQ, waduh.... Sy gak mau di Pulau Zawa ah, drpd ketemu Raja Yonta tiap hari. :)

    BalasHapus
  2. Buat yang berada di perantauan Yang Butuh Modal Usaha Atau Punya Utang Banyak,Minat Lewat Pesugihan Tanpa Tumbal Di jamin Aman Dunia Akhirat (Halal) ,telpon saja Ki Soleh Pati.
    (((PESUGIHAN PUTIH UANG NYATA DARI ALAM GAIB DAN NIKAH SIRIH WANITA CANTIK JIN MUSLIM)))
    Pengajar: Ki Soleh Pati.
    Hp. 085 289 336 667.
    Pesantren al-hikmah
    Besuki-situbondo-jawa timur.
    Jika anda mau ritual dirumah tanpa datang kepesantren.
    Syarat -syarat.
    -beli kain putih dan semprot dengan parfum.maka jin wanita akan siap membawa uang milyaran atau ratusan juta.
    —PESUGIHAN PUTIH DANA BAROKAH.AMAN DUNIA AKHIRAT TANPA TUMBAL.
    Cukup anda menyembelih hewan kambing sbg sesajen putih.anda akan dibawakan uang melimpah sama jin muslim.
    -NIKAH SIRIH SAMA WANITA MENAWAN SAMA JIN MUSLIM.
    Dengan menikahi jin muslim anda akan dibantu mencari perantara uang cepat kilat dan jin ini bisa berubah wujud desuai yang diinginkan sang suami/bisa seperti artis idola.
    (( Jika kambing dapat uang seratus juta dan jika sapi akan dapat 1-5 milyar lebih))
    Buktikan dan kami yakin anda akan bisa dan akan dapat uang melimpah dalam satu malam .
    Ini nyata dan terbukti.silahkan anda ritual malam ini dengan bimbingan jarak jauh via telpon di :
    085 289 336 667.
    Pengajar:Ki Soleh Pati.
    Hp: 085 289 336 667.
    WA : 085 289 336 667.
    Desa silobanteng-besuki-situbondo-jawa timur.

    BalasHapus